Sabtu, 28 Januari 2012

Titan Kaya Ragam Bukit Pasir

Wahana antariksa Cassini yang "mengintip" Titan menemukan bahwa lingkungan bulan terbesar di planet Saturnus tersebut kaya akan ragam bukit pasir. Bukit-bukit pasir di Titan sekilas juga tampak bagai bukit pasir yang ada di Bumi.

Ilustrasi bukit pasir di Titan, bulan milik Saturnus.

Ada 4 juta mil wilayah bukit pasir di Titan. Lebar rata-rata bukit pasir adalah 960-1.920 meter, panjang 1.600 meter, dan tinggi sekitar 100 meter. Jarak antara satu bukit pasir dengan bukit pasir lain bervariasi.

Berdasarkan analisis data yang ditangkap Cassini, Alice Le Gall, mantan postdoctoral fellow di Jet Propulsion Laboratory NASA di California, mengungkapkan bahwa variasi ukuran bukit pasir Titan ditentukan oleh letak lintang dan ketinggian. Le Gall menemukan bahwa bukit-bukit pasir yang tinggi lebih ramping dan berjarak lebih lebar satu sama lain. Gap antarbukit pasir terlihat tampak sebagai lapisan pasir tipis. Pasir yang menjadi materi pembentuk bukit pasir banyak terdapat di dataran rendah.

Ditinjau dari letak lintangnya, bukit pasir di Titan lebih banyak tersebar di wilayah ekuatorial, antara 30 derajat lintang utara hingga 30 derajat lintang selatan. Di tiap letak lintang, ciri bukit pasir berbeda. Bukit pasir yang ditemukan di lintang utara memiliki volume yang lebih sedikit. Le Gall dan rekannya, seperti diberitakan Daily Mail, Kamis (26/1/2012), mengungkapkan bahwa hal itu mungkin terkait dengan orbit eliptikal Saturnus.

Setiap musim di Titan berganti setiap 7 tahun waktu Bumi. Akibat orbit eliptikal Saturnus, belahan bumi selatan Titan mengalami musim panas yang lebih singkat dan lebih ekstrem, demikian pula sebaliknya di belahan utara. Konsekuensinya, belahan selatan Titan lebih kering dan angin dengan mudahnya mendistribusikan pasir. Sebaliknya, belahan utara Titan lebih basah atau lembab sehingga bukit pasir sulit terbentuk.

Jangan sangka bukit pasir di Titan benar-benar mirip di Bumi. Bukit pasir di Titan diduga tersusun atas pasir berbahan hidrokarbon yang membeku dan memadat. Ini berbeda dari pasir Bumi yang tersusun atas silikat.

Nicholas Altobelli, ilmuwan proyek Cassini Huygens ESA, mengungkapkan, "Memahami bagaimana bukit pasir terbentuk serta menjelaskan bentuk, ukuran, dan distribusinya di Titan, sangat penting untuk memahami iklim dan geologi Titan."


Sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat anda berkomentar,mohon jangan menulis kata-kata yang kotor dan menulis kata-kata yang tidak berkaitan dengan Artikel yang anda baca.Selengkapnya,silakan baca disini.Jika anda melanggarnya,komentar yang anda sampaikan akan saya hapus.