Rabu, 29 Agustus 2012

Download Harvest Moon Back To Nature + PSX Emulator

Dalam posting kali ini,saya akan membagikan games PS1 Harvest Moon Back To Nature.Untuk bermain di komputer,anda perlu men-download sebuah Emulator.Berikut beberapa screenshots dari HM BTN :



Berikut Link Download-nya :
HM BTN ver.bahasa Indonesia
Password : fattahblog
PSX Emulator
Password : fattahblog

Cara Install HM BTN di komputer :
  • Tempatkan dalam folder yang sama (dengan membuat folder baru . contoh : HM BTN)
  • Extract kedua file hasil download (Harvest Moon : Back to Nature + Psx Emulator)
  • Buka folder PSX 1.13 dan double click pada psxfin.exe 
  • Setelah programnya terbuka , klik menu File - Insert CD Image

  • Kemudian setelah di klik Insert CD Image , browse dimana file Harvest Moon : Back to Nature.iso yang kalian extract tadi
  • Setelah ditemukan , klik Open .
  • Enjoy it 
Cara Save dan Load :
  • Untuk SAVE :
  • Main seperti biasa, setelah dirasa sudah pas, silahkan klik menu File, lalu pilih Save State. beri nama file save-an nya. Selesai.
  • Untuk LOAD :
  • Pertama, buka psX nya terlebih dahulu, lalu klik menu File, dan pilih Insert CD Image. browse dimana file .iso Harvest Moon nya.
  • Setelah selesai, klik lagi menu File, dan klik Load State. browse kembali file save-an kalian tadi. klik ok. maka secara otomatis gameplay akan kembali seperti saat terakhir kita bermain.
  • Jika anda tidak mengikuti langkah LOAD di atas (langsung pilih file - load state tanpa insert CD Image terlebih dahulu),maka akan muncul tulisan "read without driver" yang sangat panjang ke bawah di tampilan command prompt
  • Jika anda mengikuti langkah LOAD di atas,maka akan muncul pesan "cuebin : No.cue file found! Will....."

Status File :
- Telah dicoba dan berfungsi dengan baik (Windows XP SP3)
- No Virus Detected



»»  Baca Selengkapnya...

Senin, 20 Agustus 2012

Kluster Galaksi Paling "Subur" di Semesta

Galaksi SPT-CLJ2344-4243, atau disebut Phoenix berdasarkan rasi bintang di mana kluster galaksi itu berada, dinyatakan sebagai kluster galaksi yang paling "subur" di alam raya. Bagaimana tidak, galaksi di tengah kluster itu mampu "melahirkan" 740 bintang dalam setahun!

Ilustrasi galaksi di tengah kluster Phoenix yang mampu memprodukai 740 bintang dalam setahun.

Kesuburan kluster galaksi tersebut memecahkan rekor. Sebelumnya, kluster galaksi yang dinyatakan paling subur adalah Abell1835. Kluster galaksi itu mampu melahirkan 100 bintang dalam setahun.

"Jika Anda melihat kluster galaksi umumnya, bagian tengah kluster galaksi itu hanya membentuk bintang dengan kecepatan sekali dalam setahun. Ini jauh berbeda," ungkap Michael McDonald, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology.


Phoenix berjarak 7 miliar tahun cahaya dari Bumi. Kluster galaksi ini memiliki ribuan galaksi yang bervariasi dalam ukurannya, mulai dari yang kerdil hingga masif. Kluster galaksi ini ditemukan pada tahun 2010 lewat pengamatan dengan South Pole Telescope.


Dengan kemampuan melahirkan bintangnya, kluster galaksi ini juga merupakan galaksi yang paling masif. Massanya 2.000 kali lebih besar dari Bimasakti atau 2,5 kuadriliun lebih masif dari Matahari.


Kluster galaksi yang menandingi hanyalah kluster El Gordo. Namun, karena massa El Gordo belum bisa dipastikan saat ini, lewat pengukuran lebih cermat maka bisa saja Phoenix yang lebih masif.


Phoenix menarik bukan hanya dari segi subur dan masifnya. Kluster ini juga istimewa sebab mampu memberikan bukti proses pembentukan bintang yang selama ini hanya dipahami dalam teori.


Gas dari supernova dan galaksi sekitarnya akan mengalir ke tengah kluster galaksi, mendingin, terkondensasi, dan membentuk bintang. Selama ini, astronom belum mendapatkan bukti kebenaran teori itu.


"Bagian tengah galaksi sering kali disebut 'merah dan mati'. Tapi bagian tengah galaksi ini seolah-olah hidup dan melahirkan banyak bintang baru," papar McDonalds seperti dikutip
Space, Rabu (15/8/2012).

Phoenix juga merupakan galaksi paling terang dalam pengamatan sinar-X 35 persen lebih terang dari pemegang rekor sebelumnya. Ini menandakan bahwa pendinginan di tengah kluster itu juga paling cepat.


Menurut ilmuwan, pendinginan di sebuah kluster galaksi bisa terganggu oleh adanya lubang hitam. Lubang hitam supermasif yang ada di tengah kluster galaksi bisa mengemisikan energi yang memanaskan lagi inti kluster itu.


Di kluster galaksi Phoenix, diduga lubang hitam tidak mengemisikan banyak energi pada waktu di mana manusia sekarang melihatnya. Belum jelas mengapa bisa demikian. Yang pasti, lubang hitam yang "tak bekerja" inilah yang membuat Phoenix spesial.


kompas.com
»»  Baca Selengkapnya...

Senin, 06 Februari 2012

Dua Bulan Baru Jupiter Ditemukan

Astronom menemukan dua bulan baru yang mengorbit planet Jupiter. Dengan penemuan ini, jumlah bulan planet terbesar di tata Surya itu bertambah menjadi 66 buah.



Dua bulan baru Jupiter itu disebut S/2011 J1 dan S/2011 J2. Keduanya berhasil diidentifikasi menggunakan Magellan Baade Telescope di Las Campanas Observatory, Chile, pada 27 September 2011.

Dua bulan yang ditemukan merupakan anggota dari objek terkecil di Tata Surya. Diameter kedua bulan baru Jupiter itu hanya sekitar 1 km.

Dengan demikian, tak seperti empat bulan besar Jupiter lain yang mudah dilihat dengan teleskop sederhana, kedua bulan ini tampak amat redup sehingga sulit diamati. Jarak kedua bulan dengan Jupiter amat jauh sehingga butuh waktu 580 hari dan 726 hari bagi kedua bulan untuk mengelilingi Jupiter.

"Bulan-bulan ini adalah bagian dari kawanan objek retrograde terluar di sekeliling Jupiter," kata Scott Sheppard, ilmuwan dari Department of Terrestrial Magnetism di Carnegie Institute for Science, Washington.

Retrograde adalab bulan atau satelit yang mengorbit berlawanan dengan arah rotasi planet. S/2011 J1 dan S/2011 J2 adalah dua dari 52 bulan Jupiter yang termasuk retrograde.

Sheppard mengatakan bahwa Jupiter kemungkinan memiliki lebih banyak satelit lagi. Dan, diantara banyak satelit, banyak yang merupakan bulan-bulan mini layaknya S/2011 J1 dan S/2011 J2.

Ilmuwan mengungkapkan, S/2011 J1 dan S/2011 J2 termasuk dalam jenis bulan ireguler, mengorbit planet pada jarak jauh serta memiliki orbit eksentrik dan cenderung miring.

Karena karakteristik orbit itu, kedua bulan itu diperkirakan adalah sebuah komet atau asteroid yang di masa lalu "tertangkap" oleh gaya gravitasi Jupiter, kemudian berubaha status menjadi bulan.

"Karena bulan-bulan ireguler ini tertangkap pada masa-masa awal Tata Surya, mereka bisa memberi petunjuk bagaimana planet terbentuk dan proses evolusinya," ungkap Sheppard seperti dikutip National Geographic, Kamis (2/2/2012).

Jupiter memiliki 4 satelit besar dan terkenal, yakni Io, Ganymede, Europa dan Callisto. Biasanya, bulan Jupiter diberi nama berdasarkan nama dewa Romawi dan Yunani. 

Publik mungkin mendambakan nama yang lebih familiar pada dua bulan baru yang baru saja ditemukan. Tapi, nama itu baru akan diberikan setelah observasi terhadap bulan baru dilakukan setidaknya selama satu tahun.

Penemuan dua bulan baru Jupiter ini diumumkan di Central Bureau for Astronomical Telegrams, International Astronomical Union, minggu lalu.

kompas.com
»»  Baca Selengkapnya...

Sabtu, 04 Februari 2012

Sistem Tiga Bintang Menawarkan Kehidupan

Pernahkah membayangkan hidup di sebuah planet dimana ada tiga bintang? Di masa depan, mimpi itu mungkin akan jadi kenyataan. Astronom baru saja menemukan planet layak huni di sistem tiga bintang.


Apa asyiknya hidup di sana? Penghuni planet tersebut bisa menikmati fajar dan senja dengan tiga bintang. Pemandangan di pantai planet itu, jika ada, akan jauh berbeda dengan di Bumi. Mungkin saja, dunia itu lebih terang dari dunia kita.

Planet yang ditemukan bernama GJ 667Cc. Planet itu mengorbit bintang kerdil redup berjarak 22 tahun cahaya. Sementara, bintang kerdil ini pun mengorbit dua bintang serupa Matahari yang ada pada jarak Matahari-Pluto dari GJ 667Cc.

Astronom mengatakan bahwa planet ini adalah salah satu yang paling mendukung kehidupan. "Planet ini ada pas pada zona layak huni, kasarnya ada di tempat seperti Bumi ada di Tata Surya," kata Guilem Anglada-Escude dari Universitas Gottingen, Jerman.

"Planet ini adalah kandidat terbaik untuk mendukung adanya air dalam bentuk cair dan mungkin kehidupan seperti yang kita tahu sekarang," tambah Anglada-Escude seperti dikutip BBC, Kamis (2/2/2012).

GJ667Cc sebenarnya berjarak dekat dengan bintang utamanya, GJ667C. Namun, karena bintang utamanya lebih dingin daripada Matahari, maka diperkirakan GJ667Cc memiliki suhu sama dengan Bumi.

Planet yang ditemukan masuk dalam kategori super-Bumi, dengan massa 4,5 kali massa Bumi. Planet ini mengorbit bintangnya dalam waktu 28 hari. Jadi, satu tahun di planet ini sama dengan lama bulan Februari di Bumi.

Penemuan ini mengejutkan para ilmuwan. Pasalnya, sistem bintang tempat ditemukannya planet ini miskin elemen berat seperti besi, karbon dan silikon. Penemuan ini membuktikan bahwa planet layak huni bisa ditemukan di tempat yang jauh di luar dugaan.

Berdasarkan publikasi New Scientist, Kamis, selain memiliki GC667Cc, bintang kerdil GC667C diduga juga memiliki 2 planet lain yang ada di luar zona layak huni, masing-masing mengorbit bintang dengan periode 7,2 hari dan 75 hari.

Untuk menemukan planet ini, astronom menggunakan data Eurpean Southern Observatory digabung dengan WM Keck Observatory di Hawaii dan Carnegie Planet Finder-Spectograph di Magellan II Telescope di Chile.

Steven Voght dari Universitas California, Berkeley, mengatakan, penemuan ini memberi petunjuk adanya planet lain yang belum ditemukan, yang mungkin sulit ditemukan dengan teleskop atau wahana antariksa yang ada sekarang.

Sumber : kompas.com
»»  Baca Selengkapnya...

Ditemukan Planet yang Diduga Bisa Dihuni Lagi

Kelompok ilmuwan internasional menyatakan telah menemukan planet bumi super yang diduga bisa dihuni. Seperti disebutkan dalam Astrophysical Journal Letters, Kamis (2/2/2012), waktu orbit planet tersebut sekitar 28 hari dan massa paling kecilnya ialah 4,5 kali dari bumi.

Bintang utama planet yang dijuluki GJ 667C.

Tim tersebut terdiri dari ilmuwan asal Universitas California, ahli perbintangan Santa Cruz (UCSC) bernama Steven Vogt dan Eugenio Rivera serta dipimpin oleh Guillem Anglada-Escud, serta Paul Butler dari Institusi Ilmu Pengetahuan Alam Carnegie. Hasil temuan mereka, jalur planet tersebut berada di lingkup kawasan bintang-bintang yang dapat dihuni, yang bersuhu tidak terlalu panas atau pun terlalu dingin bagi cairan di permukaan planet tersebut.

Para peneliti itu menemukan sejumlah bukti mengenai setidaknya satu atau mungkin dua bahkan tiga planet tambahan yang mengelilingi bintang dengan jarak sekitar 22 tahun cahaya dari bumi.

Bintang besar dari planet tersebut merupakan anggota sistem tri-bintang dan memiliki materi yang berbeda dari matahari dengan mengandung lebih sedikit jumlah unsur yang lebih berat daripada helium seperti besi, karbon dan silikon. Penemuan ini menandakan, bahwa kemungkinan adanya planet yang dapat dihuni bisa terjadi di tingkat lingkungan lebih luas ketimbang yang dipercaya sebelumnya.

Bintang utama planet yang dijuluki GJ 667C tersebut merupakan bintang kecil tingkat M. Dua bintang lainnya di sistem tri-bintang (GJ 667 AB) merupakan sepasang bintang kerdil berwarna jingga tingkat K dengan inti zat seberat hanya sebesar 25 persen dari matahari kita. Unsur tersebut merupakan tumpuan pembentukan sejumlah planet di jagat raya sehingga dianggap tidak mungkin bagi sistem bintang yang mengandung sedikit logam memiliki planet bermassa rendah.

"Hal itu sepertinya diharapkan menjadi bintang yang tidak biasa yang memiliki planet. Namun mereka ada di sana, di dekat lingkup sekitarnya dan menjadi contoh bintang yang kebanyakan mengandung sedikit unsur logam di galaksi kita," kata Vogt, Profesor Astronomi dan Astrofisika di UCSC.

Vogt mengatakan, penemuan planet tersebut dengan jarak yang dekat dan waktu yang cepat menjelaskan, bahwa galaksi Bima Sakti pasti dipenuhi dengan miliaran planet berbatu yang kemungkinan dapat dihuni.


Sumber : kompas.com
»»  Baca Selengkapnya...